Minggu, 16 Oktober 2011

Hacker, Hacking Computer dan Ethic

Pernahkan terbesit difikiranmu bahwa ‘sosok hacker adalah a semi-criminal’ yang (karena) mengakses sistem orang lain secara ilegal, mencuri data dan merusak website?
Seberapa jauhkah kamu mengartikan kata ‘hacker’ dan sejauh apa kamu memahami etika dalam hacking computer? Artikel ini akan membawamu lebih dalam mengeksplorasi, memahami siapa ‘hacker’ apa itu hacking computer dan bagaimana ‘etika hacking’ itu.
Mari menjadi Hacker beretika dengan memahami apa itu Hacking Computer.


I. Merekonsepsi Hacker ‘Sang Perubah Dunia’
“The Net and the personal computer would not exist without the works of hackers.” (Himanen)
Hal-hal (komputer dan Internet) yang telah dipersilahkan bebas untuk kita gunakan selama ini, salahsatunya adalah kontribusi para hackers.
Hacker adalah manusia teknologi dengan hasrat mencintai, sang sosok jenius penakhluk kode yang memprogram takdir manusia dengan pertanggungjawaban melalui etika dalam aksi-aksi hackingnya. Ia percaya kepada kebebasan dan menentang otoritarian dalam eksplorasi tidak terbatasnya atas suatu sistem, untuk sebuah inovasi komputer yang berkelanjutan. (Nofia Fitri, The Genuine Daredevils Hacker)
Pemahaman sempit tentang definisi hacker hari ini adalah salahsatu hambatan besar dalam membentuk masyarakat yang cerdas dengan teknologi komputer. Hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari propaganda oleh perkembangan dunia modern yang mempertontonkan aksi-aksi hacking computer yang sifatnya selalu dan melulu kriminal, sementara sangat sedikit pihak-pihak yang dengan tegas dan konsisten menggambarkan kepada dunia bahwa ‘Hacker adalah Pahlawan Revolusi Komputer.’
Dalam artikel penulis sebelumnya ‘The Genuine Daredevils Hacker’ telah secara jelas dipaparkan bagaimana hacker terdefinisi dalam pendekatan-pendekatan Ilmu-ilmu Sosial dimana setiap penulis dalam disiplin ilmunya masing-masing membingkai pemahamannya tentang bagaimana sosok hacker muncul sebagai figure-figure yang dapat merubah dunia dari kontribusinya terhadap kemunculan komputer dan internet yang telah memodernkan kehidupan manusia.
Jika kita sudah dapat menerima konsep hacker sebagai individu yang dapat merubah dunia dari kontribusinya, kini saatnya mengeksplorasi hal-hal apa saja yang sesungguhnya telah dilakukan para hacker di penjuru dunia melalui aksi-aksi hacking computer mereka.
II. Cakupan Hacking Computer
”Hack is a net programming trick today and it was a hacker that created the technology and computer programs that make up the internet we all take for granted.” (Paul Miler)
Aku bertanya kepada seorang anak SMP 13 tahun yang ketika diwarnet tengah mendownload satu backdoor untuk kebutuhan hacking computer “apa yang akan kamu lakukan dengan shell b374k itu?” kataku. “Belajar kak” jawabnya sangat bersemangat. “Apa yang ingin kamu pelajari dengannya?” tanyaku lagi.
“Kata abangku… untuk menjadi seorang hacker sejati bisa dimulai dengan mendownload lalu menggunakan tools hacking yang bebas bertebaran di internet. Mencoba OS Linux, mempelajari basic bahasa pemproggraman dan menguasai ‘pengetahuan tentang jaringan IP.’ Jadi…. setelah aku menjadi anggota forum hacking underground aku mulai mempraktekkan tahapan-tahapan tersebut.”
Bagaimana abangmu menggambarkan hacking computer dalam versinya?
Menurutnya hacking computer adalah eksplorasi terhadap computer stuffs yang menuntut pengetahuan bahasa pemprograman dan dalam hal tertentu dibutuhkan akses internet untuk melakukan exploitasi serta pengujian security. Dalam beberapa kasus hacking adalah cara untuk menciptakan manuver (pembaruan) seperti revolusi komputer yang berhasil diciptakan hacker dari format PC dengan CPU yang membutuhkan space luas dalam penggunaannya sampai bentuk tablet yang saat ini menjadi trend dunia modern. Termasuk didalamnya kemudahan dari akses internet dengan cost yang semakin murah sampai bertambah keren dan inovatifnya internet baik layanan www sampai modifikasi tampilannya yang semakin menarik.
Semuanya demi satu tujuan “menciptakan inovasi komputer dan internet.”
Dialog diatas memberikan gambaran kepada kita bahwa haking dan hacker tidak sesimple apa yang masyarakat umum pahami hari ini. Propaganda-propaganda media baik lewat pemberitaan cetak dan elektronik sampai film-film yang dibuat tanpa memperhatikan unsur pencerdasan kepada masyarakat serta kekhilafan beberapa penulis tentang hacking computer lah yang membentuk image hacker dan makna hacking menjadi ‘bias’ dan berkonotasi negatif seperti saat ini.
Dalam buku suci hacker yang menggebrak dunia ‘Hacker: Heroes of Computer Revolution’ sang penulis Steven Levy menggambarkan kemunculan hacker dari sejarah The Tech Model Raailroad Club MIT yang menjadi embrio hacker-hacker perubah dunia, kemudian penjelasan tentang nilai-nilai yang hacker yakini dengan cara mengeskplorasi filosofi, etika dan mimpi dimana ia menekankan bahwa dalam mengakses komputer dan segala hal yang mengajari kita tentang bagaimana seisi dunia bekerja haruslah tidak dibatasi dan total (yang kadang) merusak untuk suatu improvisasi. Bahwa informasi adalah bebas dan menentang otoritas serta menjustifikasi hacker dari aktivitas hackingnya. Hal-hal tersebutlah yang kemudian dikenal sebagai ‘The Hacker Ethic.’
III. Etika Hacking
Kenapa hacker harus beretika dan kenapa dalam hacking computer dibutuhkan nilai-nilai yang harus ditanamkan sebagai kebutuhan fundamental dalam hacking computer?
The hacker ethic yang pertama muncul dalam karya Levy adalah hasil penelitian dan wawancara panjang sang penulis dengan hacker-hacker perubah dunia dimasa lalu. The hacker ethic versinya tersebut selalu menjadi referensi utama di pelosok dunia dalam menggambarkan sosok hacker dengan etika dan dunia hacking computer. Etika hacker sebagaimana dipaparkannya antara lain:
1. Akses komputer yang tidak terbatas
2. Semua Informasi haruslah bebas
3. Menentang otoritas dan mempromosikan prinsip distribusi
4. Hacker hanya dapat dijustifikasi dari aksi-aksi hacking mereka
5. Hacking adalah menciptakan seni dan keindahan komputer
6. Komputer menciptakan kehidupan yang lebih baik
Hacker beretika membatasi dirinya (self consciousness and self ego/hasrat dan ego) untuk tidak merusak dengan pertanggungjawaban moral, jadi bukan kebebasannya yang terbatasi dalam mengeksplorasi luasnya ilmu pengetahuan.
Hacker berertika memahami bahwa hacking adalah seni dan art dengan mempraktekkan keyakinannya tentang bagaimana membuat manuver dan inovasi agar revolusi komputer dapat menciptakan kehidupan manusia yang lebih baik dari aksi hacking computernya.
Hacker beretika adalah mereka yang menjungjung tinggi kebebasan informasi, menentang segala bentuk praktek dominasi baik didunia maya ataupun dunia nyata.
Hacker beretika selalu berbagi, tidak menyombongkan diri karena kemampuannya melainkan sebaliknya semakin berilmu semakin ia merasa bahwa dunia hacking computer begitu luasnya dengan begitu semakin tergerak untuk meningkatkan skill dan menjadi semakin rendah hati dan bijak karenanya pencapaiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar